Pangkalpinang (koranbabel.com) -- Program Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat atau PNPM Mandiri Perkotaan ternyata sudah banyak memberi kontribusi bagi pembangunan, terutama untuk meningkatkan perekonomian masyarakat miskin melalui dana bergulir. Bahkan beberapa Lembaga Keuangan Masyarakat (LKM) mampu menyejahterakan anggotanya. Ada Beberapa LKM yang tumbuh dan sukses berkat PNPM Mandiri Pangkalpinang diantaranya:
Kreasi Kerajinan Tangan Acrylic
Kerajinan tangan dari acrylic ( bahan plastic ) kini sangat digemari seluruh masyarakat baik dari kalangan tua maupun muda. kerajinan tangan dari bahan plastic ini sangat mudah kita peroleh di toko aksesoris dan berbagai tempat lainnya. Berbagai hasil dari kerajinan tangan seperti keranjang air minum, gantungan kunci, bross, Bunga, tempat permen dan berbagai macam kerajinan tangan lainnya berhasil dibuat oleh Bu Astina, warga Rusunawa No 20 Blok A1.2 Kelurahan Ketapang.
Dengan kondisi tempat tinggal yang kurang layak Ibu Astina yang berusia 35 tahun dan memiliki empat orang anak ini bisa membantu perekonomian keluarganya dari usaha kerajinan tangan acrylic miliknya. Ia sudah melakukan peminjaman ketiga di PNPM Mandiri Pangkalpinang melalui LKM Usaha Bersama Ketapang.
Usaha ini sudah ditekuni selama tiga tahun lebih. Berbekal kemampuan mengamati kerajinan tangan milik orang lain, Bu astina bisa membuat sendiri kerajinannya tanpa diajari oleh orang lain. Dalam sehari ia mampu membuat 20 tangkai bunga dari acrylic. Satu tangkai bunga dijual dengan harga Rp 15 ribu sehingga omset sebulang rata-rata Rp 1 juta hingga Rp 3 juta.
Ibu astina memasarkan kerajian tangan dari acrylic miliknya di lingkungan terdekatnya dan Ruko toko keramik di Kampung lama Pangkalbalam. Ibu Astina juga aktif mengikuti Program Pemberdayaan keluarga (PKK) sehingga tak begitu sulit baginya untuk memasarkan hasil kerajinan tangannya. Bahkan warga sekitar yang sudah mengenal hasil kerajinan tangan Bu Astina, mereka juga kerap mendatangi Bu Astina untuk belajar membuat kerajinan tangan tersebut. Bagi mereka yang tertarik dengan kerajinan tangan ini bisa menghubungi langsung Ibu Astina dengan nomor kontak 085268451353.
Keripik Singkong Rizki
LKM Salemba Jaya Kelurahan Air Salemba sekilas belum ada yang terlihat keunggulan dari LKM tersebut, karena seperti yang diketahui dari kinerja LKM bahwa Air Salemba untuk pinjaman bergulir memiliki kenerja yang sering kali tidak memadai, tetapi untuk diketahui walaupun ada beberapa KSM ekonomi yang macet ternyata LKM Salemba Jaya mempunyai KSM Ekonomi bergulir yang lancar dan usahanya produktif.
KSM Lobster yang beranggotakan lima orang, salah satunya bergerak di bidang usaha produksi, yaitu produksi keripik singkong. Pemilik Keripik singkong ini bernama Riski. Riski yang sudah berkeluarga mempunyai 2 orang anak ini sangat giat bekerja. Riski tidak memproduksi keripik singkong sendiri tetapi dibantu oleh istrinya yang bernama Dea. Pasangan suami istri ini memang benar-benar bersemangat mengembangkan usahanya. Mereka tidak mempunyai modal yang besar untuk usaha mereka sehingga mengenal adanya pinjaman bergulir dari PNPM Mandiri Perkotaan mereka mengajukan pinjaman dari awal yaitu Rp 500 ribu dan saat ini baru ke tahap Rp 1 juta.
Usaha keripik singkong yang diproduksi ini mempunyai tiga rasa yaitu rasa pedas, coklat, dan keju, sudah berkemasan yang menarik, selain itu sudah memiliki izin PIRT. Untuk perkembangan pemasaran, keripik singkong ini sudah masuk ke toko-toko besar dan supermarket.
Saat ini Riski berencana untuk memproduksi keripik singkong rasa pedas yang ada tingkat levelnya, yaitu pedas biasa, pedas sedang dan sangat pedas dikarenakan menurutnya tingkat kepuasan atau selera konsumen berbeda-beda. Dan satu lagi yang masih diproses oleh Riski untuk produksi keripiknya yaitu sertifikat halal.
Kerajinan Rajutan
Salah satu anggota KSM Merpati 2 yang mendapatkan modal bantuan ekononomi bergulir PPMK sebesar 5 Juta Rupiah adalah Ibu Oktarina. Saat ini usaha yang ditekuni ibu berusia 47 tahun ini adalah usaha rajutan. Semenjak menikah Ibu Oktarina memutuskan untuk berhenti bekerja di salah satu perusahaan swasta dan menjadi ibu rumah tangga saja. Berawal dari hobi yang telah ditekuninya dari SMP dan sendari mengisi waktu luang, mulanya Ibu Oktarina hanya merajut taplak meja, sarung toples, sarung bantal untuk konsumsi pribadi. Namun beberapa tetangga dan kerabat tertarik dengan hasil rajutan yang dibuat Ibu Oktarina dan memesannya.
Melihat adanya peluang usaha yang menguntungkan, akhirnya Ibu Oktarina menerima pesanan dari orang-orang yang dikenalnya. Hasil rajutan yang dibuat seperti rajutan taplak meja tamu, taplak meja makan, sarung toples, sarung tissue dan sarung bantal tamu. Harga rajutan yang ditawarkan pun bervariasi tergantung tingkat kesulitan motif dan pemakaian benang. Untuk taplak meja makan besar bisa dijual Rp 1 juta ke atas. Untuk pemesanan taplak meja makan waktu yang diperlukan dalam pengerjaan sekitar 1,5 bulan sementara untuk rajutan yang kecil seperti sarung bantal tamu, sarung toples dan tempat tisu dapat dibuat sekitar 1 mingguan.
Kini Pemasaran usaha rajutan yang telah dilakoniya sejak tahun 2003 tersebut tidak hanya di lingkungan sekitar rumah dan kalangan kerabat saja namun sudah sering dipamerkan dalam pameran UMKM di Pangkalpinang hingga ke Jakarta. Menurut Ibu Oktarina adanya Program Pinjaman Bergulir PNPM sangat membantu dalam permodalan dan eksistensi usahanya.
Meski mahir dalam merajut, Ibu Oktarina tidak pelit Ilmu. Beliau membagikan ilmu merajut yang dimiliki secara gratis kepada tetangga-tetangga yang ingin belajar. Saat ini berkat usaha yang ditekuninya tersebut, Ibu dua orang anak ini telah membuka peluang lapangan kerja bagi ibu-ibu di Kelurahan Taman Bunga dengan memperkerjakan 10 orang Ibu-Ibu di lingkungan KelurahanTaman Bunga.
Kue Serabi
Masyarakat Bangka pasti sudah sangat kenal dengan “{kue serabi ”. Makanan yang terkenal di Bangka ini iselain enak, murah juga mudah didapat. Usaha kue serabi ini dilakukan oleh ibu sumiyati. Ibu sumiyati tinggal di Jalan Tenggiri 2 Kelurahan ketapang. Ibu sumiyati sudah memulai usaha sejak 14 tahun yang lalu. Ibu sumiyati adalah seorang janda dan mempunyai dua orang anak. Untuk menghidupi keluarganya ia membuat usaha Kue Serabi. Dengan adanya tambahan modal dari PNPM MP, Ibu Sumiyati dapat membuat kue serabi dan berbagai macam kue lainnya
bu sumiyati merupakan anggota KSM Asoka dan sudah melakukan pinjaman sebanyak empat kali dengan jumlah pinjaman yang keempat ini adalah sebesar Rp 2 juta dan tak pernah telat membayar pinjaman.
Dalam setiap pesanannya ibu ini bisa menjual sebanyak 100 kue serabi tiap harinya. Sepasang kue serabi dijual eceran dengan harga enam ribu rupiah. Sedangkan jika kue dijual dengan pesanan harga kue serabi menjadi lima ribu rupiah. Dengan bermodalkan Rp 150 ribu dalam dalam setiap pembuatan kue serabi, ia bisa memperoleh untung Rp 350 ribu.
Setiap pukul 15.00 WIB hingga 17.00 WIB, Ibu Sumiyati berdagang keliling seputaran Kelurahan Ketapang untuk menjajakan kue serabinya. Ia terus bersemangat tak ada kata menyerah dalam hidupnya.Bagi yang ingin menikmati kue serabi buatan Ibu Sumiyati bisa menghubungi nomor kontak
085266119599.(adv)
sumber Koran Babel
0 komentar:
Posting Komentar