Kamis, 07 Februari 2013

Dua Anak Ku Kuliahkan Dengan Membuat Batu Nama Kubur




bapak Erdi

       Erdy dipangil nama sehari hari. Merupaan salah satu orang tua yang dispilin terhadap apa yang dikatakanya baik. Dia adalah sosok orang tua pekerja keras lahir dari keluarga sederhana. Dalam  hidupnya banyak perjuangan dari satu tempat ke tempat yag lain. Semua telah di jelejahinya untuk mengais sesuap nasi. Dia lahir tahun 11 Juni 1964 di Pangkalpinang dari sepasang orang tua. Ayahnya bernama M.Temu Abdulah dan  ibunya bernama Nurhayati.

       Pada awal perjuangan dalam hidupnya dimulai ketika dia menikahi wanita cantik asli dari Bangka, namanya adalah Numadiana. Mereka tinggal di Gabek di salah satu rumah kontrakan yang ada di jalan sudirman gang keluarga. Pada awalnya setelah beberapa tahun mereka tinggal disana mereka di anugrahkan seorang  anak laki – laki yang masih belum tau terhadap kekejaman dunia dia adalah Deri dan dua tahun kemudian dianugrahkan lagi seorang laki yang bernama Dede.

     Selama di tinggal di gabek di mengalami banyak rintangan dan selama itu juga Dia  banyak  berganti – ganti pekerjaan, dari pegawai asuransi sampai berjualan buah “JEMPEDAK” . pada masa itu titik paling sulit ketika dia berjualan buah jempedak ke Jakarta. Pada saat itu di mengirim buah tersebut sekitar 5 ton ke jakarta, harapanya pasti lah inggin keuntungan dari perjualan tersebut. Tapi tanpa di duga – duga setelah sampai di sana rupanya hampir separuh dari buah tersebut tidak layak, karena banyak yang masih muda atau banyak yang busuk.  Sehingga dia mengalami kerugian yang besar pada saat itu. Beberapa priode setelah kejadian tersebut mereka mengalami kepurukan sebagai contoh untuk makan saja mereka mengomsumsi bubur saja karena mereka tidak mampu untuk membeli lauk atau sejenisnya.

         Tapi masalah tersebut bukan membuat Dia prustasi atau pantang masalah, pada suatu ketika dia melihat sesorang yang sedang mengerjakan atau membuat batu nama untuk orang mati dan selintas dalam pikirany bagai mana kalau dia mencoba untuk membuatnya. 
batu nama

          Awalnya karirnya dalam membuat batu kubur dimulai permintaan saudaranya untuk membuat batu nama tersebut.   Akhirnya dengan kemauan keras dia bisa membuat nya tapi pada awalnya dia dibayar Rp 37.500,-. Setelah itu dia mulai mengeluti pekerjaan tersebut. Sampai dia pidah ke Kel. Air Selemba pada tahun 1996.  Di sana dia mulai menerima orderan pembuatan batu tersebut di mulai dari pembuatan batu nama untuk orang mati, batu prasatsti, dan banyak lagi, karena hasil kerjanya banyak yang merasa puas sehingga dari mulut kemulut banyak orang yang memesan.

            Walaupun dengan modal seadanya yang mengandalkan keahlian dan tekat ingin maju, tanpa mengharapkan bantuan dari pihak manapun, Dia dapat menafkahi keluarganya dan dapat mengkuliahkan kedua anaknya di salah satu universitas yang ada di Bangka Belitung. Yang satu kuliah di fakultas ekonimi dan yang satu kuliah di fakultas sosiologi

             Ini adalah salah satu contoh UMKM yang berhasil. Kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari kehidupan bapak Erdyanto diatas yang hikmahnya adalah seberapa sulit rintangan dalam hidup seseorang, ketika kita masih menpunyai tekat untuk berusaha dan pantang menyerah masih banyak jalaan untuk berhasil yang pasti adalah doa dan berikhtiyar.


foto -foto : 


sedang berkerja

sedang berkerja

sedang berkerja

sedang berkerja

3 komentar:

deri mengatakan...

dukung kami

Nina Razad mengatakan...

Subhanallah. Semoga usaha yang disertai kesabaran segera berbuah ridho Allah. Aamiin.. Apakah Pak Erdi ini penerima manfaat (KSM) dari program BLM untuk ekonomi bergulir PNPM Perkotaan, Pak?

Salam hangat,
Nina - Editor www.pnpm-perkotaan.org

deri mengatakan...

dia adalah salah satu angota LKM Salemba Jaya yang telah menjadi anggota selama dua priode keanggotaan. terima kasih dah berkunjung

Posting Komentar

Twitter Deri Facebook LKM D Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews